Lebih lanjut Amran mengatakan dalam mempercepat mewujudkan swasembada pangan, telah merevisi beberapa kebijakan. Salah satunya dengan merevisi Permentan sebanyak 291 Permentan sampai dengan hari ini yang menghambat terwujudnya swasembada pangan. Misalnya, merevisi Perpres tentang pengadaan melalui tender menjadi penunjukan langsung.
"Dulu semua tender, sedangkan komoditas pertanian tanaman semusim. APBN keluar di bulan Januari, 3 sampai 4 bulan musim hujan lewat, sementara peralatan dan bibit tiba di musim kering. Ini persoalan 70 tahun terjadi. Sekarang dengan penunjukan langsung jika butuh traktor hari ini, besok sudah tiba karena menggunakan e-catalog," tutur Amran.
Kebijakan pertanian selama 4 tahun Jokowi-JK pun berhasil membangun pertanian modern. Ini terlihat dari bantuan mekanisasi pertanian hingga saat ini mencapai 370.378 unit. Modernisasi pertanian saat ini untuk mendukung Revolusi Industri 4.0.
"Ke depan olah lahan, tanam, panen hingga pengolahan dilakukan menggunakan remote control. Traktor roda 4 menggunakam remote control sudah kami ciptakan. Ini terobosan baru untuk memajukan industri pertanian dan menjadikan Indonesia lumbung pangan dunia," tandas Amran.
Hadir pada pertemuan tersebut Presiden RI Joko Widodo, Menteri Perindustrian Airlangga Hartanto, Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan Perkasa Roeslani, Sekretaris Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Bambang Hendroyono, dan peserta Rapimnas dari berbagai daerah.
(Feby Novalius)