Tol sepanjang 51 km diresmikan setelah melalui berbagai tahapan uji laik fungsi dan operasi. Jalan tol Sragen-Ngawi telah dinyatakan layak dan siap di operasikan sebagai jalan tol melalui Keputusan Menteri PUPR Nomor: 896/ KPTS/M/2018 tentang Penetapan Pengoperasian Jalan Tol Solo-Mantingan-Ngawi Segmen Sragen-Ngawi pada 12 November 2018.
“Hari ini (kemarin) kita resmikan jalan tol Solo-Ngawi di segmen Sragen-Ngawi. Artinya, sebentar lagi dari Jakarta sampai Surabaya di akhir tahun ini insyaallah sudah sambung semuanya,” ujar Jokowi dalam sambutan. Jokowi berharap beberapa segmen yang belum kelar bisa segera dituntaskan.
Segmen dimaksud adalah Pemalang- Batang, Batang-Semarang, Salatiga-Solo, dan Wilangan-Kertosono. “Tadi saya tanyakan ke Menteri BUMN dan Dirjen, beliau-beliau menyampaikan, ‘Selesai, Pak, pertengahan Desember atau akhir Desember, selesai semua. Bapak tinggal cari waktu meresmikannya kapan.’ Artinya sudah rampung kalau berani ngomong seperti itu,” ungkapnya. Mantan Wali Kota Solo itu lantas meminta para kepala daerah bisa memanfaatkan jalan tol secara maksimal. Pemanfaatan di antaranya untuk mengintegrasikan kawasan-kawasan industri yang ada di daerah masing-masing.
Baca Juga: Resmikan Tol Sragen-Ngawi, Presiden Jokowi: Saya Bahagia Sekali
“Jangan sampai tol ini hanya berdiri sendiri sebagai jalan tol, semuanya harus diintegrasikan sehingga manfaatnya betul-betul maksimal. Mobilitas orang dan barang semua bisa melalui jalan tol ini dan bisa berjalan dengan cepat,” ujarnya.
Dia juga mendorong para kepala daerah untuk mengembangkan potensi pariwisata di daerahnya masing-masing. Sebab, terintegrasinya ruas jalan tol akan memangkas waktu yang dibutuhkan wisatawan menuju daerah atau lokasi wisata.
“Sekarang misalnya yang dari Semarang, nantinya ingin ke Solo yang biasanya bisa 3 atau 3,5 jam sekarang mungkin hanya maksimal 1 jam. Ini yang harus mulai dibenahi jalan-jalan yang masuk ke kabupaten, ke kawasan-kawasan wisata. Tugasnya daerah itu,” katanya.
Selain berbicara soal pembangunan infrastruktur jalan tol, Jokowi juga ingin memaksimalkan pertumbuhan ekonomi masyarakat di sekitar jalan tol. Hal itu salah satunya dilakukan dengan memanfaatkan rest area jalan tol sebagai tempat bagi masyarakat untuk mengembangkan UMKM.
“Kami harapkan UMKM bisa berkembang. Diberikan sebuah area, ada wadahnya, sehingga dampaknya nanti kita lihat kalau sudah setahun atau dua tahun akan kelihatan.
Kita akomodasi keinginan-keinginan dari usaha mikro dan kecil untuk memasarkan produk produknya yang ada di rest area,” kata mantan Gubernur DKI Jakarta itu. Menteri BUMN Rini Soemarno optimistis pengoperasian jalan tol Solo-Ngawi dapat memicu perkembangan pariwisata daerah.