Rupiah Disebut Menguat Karena Utang, Begini Komentar Pedas Menko Luhut

Giri Hartomo, Jurnalis
Jum'at 30 November 2018 16:55 WIB
Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan (Foto: Kementerian Kominfo)
Share :

JAKARTA - Nilai tukar Rupiah mulai perlahan menguat dalam beberapa hari belakangan ini. Bahkan saat ini nilai tukar Rupiah berada di level Rp14.302 per USD.

Namun penguatan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat ternyata tidak semua orang menyambtnya dengan gembira. Sebab beberapa pihak ada yang menyebut jika penguatan nilai tukar Rupiah dikarenakan Indonesia menambah jumlah utang.

Menanggapi hal tersebut, Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan mengaku bingung dengan pihak-pihak tersebut. Sebab, ketika rupiah melemah pihak tersebut justru mengkritis abis-abisan pemerintah karena tidak mampu mengelola keuangan negara.

Akan tetapi ketika rupiah menguat, pihak tersebut justru menyalahkan kembali pihak pemerintah yang disebut menambah utang. Padahal menurutnya, menguatnya nilai rupiah terhadap dolar AS tidak ada kaitannya dengan penambahan nominal utang.

Menurut Luhut, penguatan niai tukar Rupiah terhadap dolar AS murni karena kebijakan yang dilakukan pemerintah dan Bank Indonesia. Seperti diketahui, Bank Indonesia sendiri beberapa waktu lalu mengambil langkah berani dengan menaikan suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin.

Alasan mengapa kenaikan suku bunga tersebut disebut langkah berani karena dilakukan lebih dahulu dibandingkan Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed). The Fed sendiri baru akan menaikan suku bunga acuannya (Fed Fund Rate/FFR) pada Desember 2018 mendatang.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya