Masyarakat Puas
Stabilnya bahan pokok membuat sejumlah warga mengapresiasi kinerja pemerintah. Galeo Rubadi misalnya, pria 37 tahun yang sehari-hari berjulaan Tongseng di seputaran Mako Kopassus Cijantung ini merasa puas dengan kebijakan pemerintah.
"Kalau bisa harganya tetap stabil meski beberapa hari lagi memasuki Natal dan Tahun Baru. Soalnya setiap hari saya pasti belanja bahan pokok. Ya, saya berharap jangan sampai naik lah," kata Rubadi saat ditemui di sentra bumbu dapur Blok A Pasar Induk Kramat Jati.
Selain Rubadi, dampak stabilnya harga bahan pokok juga dirasakan oleh Aam Aminatun (41). Menurut Aam, sejak setahun ini Pasar Induk Kramatjati jarang mengalami kenaikan. Adapun kenaikan terjadi hanya pada Bulan Suci Rhamadan.
"Tapi engga melambung banget seperti tahun-tahun sebelumnya. Paling kisaran naiknya, hanya 1000. Yang naik itu paling harga daging, harga telur atau harga beras. Kalau komoditas sayur jarang naik," tandasnya.
Data BPS
Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan Indonesia mengalami surplus beras sebanyak 2,85 juta ton. Berdasarkan perhitungan luas panen, diperkirakan produksi Gabah Kering Giling (GKG) sebanyak 49,65 juta ton hingga September 2018. Sampai akhir tahun, diperkirakan total produksi GKG tahun 2018 mencapai 56,54 Juta ton atau setara dengan 32,42 Juta ton beras
(Rani Hardjanti)