KULONPROGO – Bandara baru Yogyakarta, New Yogyakarta International Airport (NYIA) akan menjadi pintu masuk bagi masuknya wisatawan asing. Selama ini wisatawan mancanegara kebanyakan datang dan berlibur ke Pulau Bali. Padahal banyak yang mengagumi keindahan Candi Borobudur.
“Ini (bandara NYIA) harus dimanfaatkan maksimal, potensinya luasa biasa dengan 3.250 meter runway,” jelas Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di sela pengecekan pembangunan bandara NYIA di Kabupaten Kulonprogo, Jumat (14/12/2018).
Bandara ini, kata Menhub akan menjadi yang terbesar ketiga setelah Soekarno-Hatta Jakarta dan Ngurah Rai, Bali. Sudah banyak maskapai penerbangan asing yang tertarik membuka rute ini.
Baca Juga: Menhub: Bandara Kulonprogo Beroperasi, Kereta Api Pendukung Siap
Selama ini keberadaan turis asing yang datang ke DIY, masih kalah dibanding Bali. Itu tidak lepas dengan terbatasnya runway di bandara Adisutjipto, Yogyakarta.
Namun dengan runway yang lebih panjang dan bandara yang luas, akan mampu menampung lebih banyak pesawat termasuk yang berbadan besar.
“Turis asing sedikit karena penerbangan langsung sedikit dan pesawat hanya kecil,” terangnya.
Namun dengan dibangunnya bandara baru ini, nanti pesawat berbadan besar sampai dengan Boeing 777 akan bisa mendarat. Bahkan sejumlah maskapai dari Arab, Korea ataupun Jepang siap untuk melayani rute ini.
“Slot sudah kita buka, dan banyak yang tertarik. Ada empat flight dari Jepang Korea sama China yang tertarik,” terangnya.
Bandara NYIA juga akan menjadi titik pemberangkatan umrah secara langsung. Maskapai dari Arab akan melayani rute penerbangan internasional untuk yang hendak melaksanakan umroh.
Baca Juga: Menhub Cek Perkembangan Bandara Kulonprogo
“Lokasinya berada di perbatasan Jateng dan DIY, yang umrah bisa langsung,” jelasnya.
Bandara ini diharapkan bisa menjadi daya dukung pariwisata di Borobudur. Bandara ini akan menjadi pintu masuk bagi wisatawan ke Borobudur yang merupakan salah satu destinasi bali baru. Untuk itulah nantinya akan dibangun akses jalan tol ke Borobudur dan Yogyakarta.
Sementara itu Dirut PT Angkasa Pura I Faik Fahmi mengatakan progress pembangunan bandara sudah sekitar 19%. Pada akhir Maret runway, apron dan terminal sudah selesai. Khusus terminal baru seluas 8 ribu meter persegi yang bisa menampung 2 sampai 3 juta penumpang.
“Untuk tahap awal untuk penerbangan domestik masih di Adi Sutjipto,” jelasnya.
(Feby Novalius)