“Bendungan ini memiliki manfaat untuk memenuhi kebutuhan air baku masyarakat dan kegiatan Pelabuhan Atapupu sebesar 40 liter per detik, suplai irigasi seluas 149 hektar, pengendalian banjir dan pariwisata,” kata Hari Suprayogi usai acara pengisian awal Bendungan Rotiklot.
Pembangunan bendungan Rotiklot yang berbatasan langsung dengan Timor Leste dikerjakan oleh PT Nindya Karya (Persero) – PT Universal Suryaprima (KSO) menggunakan dana dari APBN senilai Rp496 miliar.
Baca Juga: Bendungan Way Sekampung Ditargetkan Selesai Akhir Tahun
Untuk meningkatkan ketahanan air dan pangan di NTT, Kementerian PUPR melalui Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara II, Ditjen SDA secara bertahap meningkatkan jumlah tampungan air di Provinsi NTT. Keberadan tampungan air seperti Bendungan dan embung sangat penting karena musim hujan di NTT sangat pendek yakni 3-4 bulan.