Selanjutnya untuk simulasi modal usaha dan keuntungan untuk usaha roti bakar dengan menggunakan gerobak ini sebagai berikut:
1. Modal Investasi Awal
- Gerobak dan etalase Rp2.500.000,00
- Tempat untuk bakar roti (wajan) Rp 300.000,00
- Kompos Gas Rp 250.000,00
- Tabung gas 3 kg Rp 125.000,00
- Deklit ukuran 3 ×4 meter Rp 150.000,00
- Tempat selai/ toples 4 buah Rp 40.000,00
- Garpu roti Rp 15.000,00
- Pisau roti Rp 8.000,00
- Solet besar 4 biji Rp 16.000,00
- Solet kecil 4 biji Rp 20.000,00
- Parutan keju 2 buah Rp 9.000,00
- Tempat garpu dan pisau Rp 45.000,00
- Stiker dan daftar harga roti Rp 30.000,00
Jumlah Total Rp3.508.000,00
Baca Juga: Bisnis Jam Tangan Kayu, Pemuda Ini Kantongi Omzet Rp60 Juta/Bulan
2. Biaya Operasional Bulanan
-Belanja bahan dasar dan pelengkap Rp2.600.000,00 Rp100.000,00/hari × 26 hari
- Gas elpiji 3 kg Rp20.000,00 × 6 per bulan Rp 120.000,00
Jumlah Total Rp2.720.000,00
3. Pendapatan per Bulan
= 15 buah/hari @Rp10.000,00 × 26 hari
= Rp3.900.000,00
4. Keuntungan Per Bulan
= Pendapatan – biaya operasional bulanan
= Rp3.900.000,00 – Rp2.720.000,00
= Rp1.180.000,00
Dengan asumsi tersebut, maka modal investasi awal akan kembali dalam waktu 3 bulan. Asumsi ini menggunakan harga roti terendah rata-rata, yakni Rp11.000,00. Sedangkan, roti bakar yang dijual harganya dapat bervariasi. Selain itu, asumsi ini juga tidak melibatkan karyawan. Bila Anda memakai jasa karyawan, operasional bulanan ditambah dengan gaji karyawan sesuai kebijakan Anda.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)