"Dari Rp204 triliun, ke Rp214,5 triliun pada 2016 dan naik lagi menjadi Rp227,2 triliun pada 2017," ungkapnya.
Baca Juga: Fakta Hari Ikan Nasional, Menteri Susi Incar Milenial
Sementara itu, Menteri KKP Susi Pudjiastuti menyatakan bahwa perlambatan pertumbuhan itu, karena ada beberapa perusahaan yang tidak melaporkan nilai ekspor tersebut.
"Itu, yang menyebabkan perbedaan data. Nilai PDB ini kita masih bekerjasama-sama menunju single data," tuturnya.
Sedangkan, lanjut dia data Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu, dan Keamanan (BKIPM), ekspornya jauh lebih tinggi dari pada data BPS. "Ternyata ada beberapa company yang undervalue ekspor barangnya," pungkasnya.
(Dani Jumadil Akhir)