JAKARTA - Tahun 2019 Indonesia akan memasuki tahun politik. Pasalnya pada tahun depan ada dua agenda politik besar yang akan menanti yakni Pemilihan Umum atau Legeslatif dan Pemilihan Presiden.
Menanggapi tahun politik, Managing Director Sinarmas Land Dhonie Rahajoe mengatakan, memasuki tahun politik bukan berarti sektor properti lesu. Menurutnya, sektor properti masih akan tetap tumbuh meskipun melambat.
Baca Juga: Hunian Nempel Stasiun Jadi Tren Tahun Depan
Sebagai salah satu contohnya saja pada tahun 2018 lalu yang mana Indonesia juga memasukkan tahun politik karena ada pemilihan kepala daerah yang cukup banyak. Namun, bukanya merasa justru investor besar mulai berdatangan dan mengajak untuk bekerjasama.
"Saya agak heran disebutkan banyak tahun politik tapi buktinya minat kerjasama dari dalam dan luar negeri seperti Mitsubishi Corporation land data ke kita untuk kerjasama dengan kita," ujarnya saat ditemui di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin (17/12/2018).
Dhonie menambahkan, yang dicari investor bukanlah melihat situasi politik atau bukan. Namun investor melihat bagiamana keberanian dari pengembang atau pemerintah itu sendiri untuk melakukan sesuatu pembangunan meskipun di tengah tahun politik.
Baca Juga: Ada Pilpres, Bagaimana Kondisi Pasar Properti Tahun Depan?