Tak hanya itu, bursa juga memerintahkan perusahaan untuk melakukan public expose insidentil pada pekan ini. Hal ini dilakukan perusahaan setelah perusahaan merevisi nilai dividennya dari Rp3.260 per saham dengan total nilai dividen yang akan dibagikan senilai Rp1,46 triliun menjadi hanya Rp 2.565 per saham dengan jumlah total mencapai Rp1,14 triliun saja.
Padahal, dengan rasio dividen sebelumnya telah membawa terbang harga saham MERK 38,89% di pekan lalu. Setelah merevisi dividennya ini, perusahaan merilis laporan keuangannya yang berakhir pada November lalu.
Dalam laporan keuangan tersebut, nilai laba bersih perusahaan melonjak tajam mencaai Rp1,20 triliun, padahal di periode yang sama tahun sebelumnya labanya hanya sebesar Rp181,12 miliar saja.
Sementara pendapatannya hingga akhir bulan lalu naik tipis 1,56% menjadi Rp1,10 triliun dari Rp1,08 triliun di akhir November 2017. Melonjaknya laba bersih ini dibukukan dari penjualan aset tetap yang nilai jualnya mencapai Rp1,45 triliun.
Perusahaan menjual lini usaha consumer health PT Procter & Gamble Home Products Indonesia (P&G) dengan nilai transaksi ditaksir mencapai Rp1,38 triliun.
(Dani Jumadil Akhir)