Pengetatan pengawasan tersebut juga meminimalisir terjadinya proyek-proyek yang mangkrak. Bahkan menurut Basuki, proyek-proyek yang menggunakan alokasi anggaran SBSN bisa rampung lebih cepat dari yang biasanya.
"Sehingga saya ikut terbantu untuk memonitor dan melakukan pengawasan mulai sejak pengadaan barang dan jasa. Ada beberapa proses pelelangan dibatalkan, tidak semerta-merta proses pengadaan barang dan jasa itu," jelasnya.
Basuki mencontohkan, adalah ketika pihaknya melakukan pembangunan jalan tol Trans Jawa, ruas tol Pejagan-Pemalang. Ketika itu pengerjaan dari jalan tol tersebut sempat beberapa kali batal, akan tetapi karena menggunakan SBSN namun dirinya terus menggenjot dan meminta kepada pihak kontraktor untuk bisa menyelesaikannya.
"Misalnya tol Pejagan, itu beberapa kali batal. Tapi kredibilitas kita jaga betul, untuk bisa penyerapan SBSN ini sesuai dengan aturan. Jadi saya sangat terbantu dengan SBSN," kata Basuki.
(Dani Jumadil Akhir)