Investasi di Sektor Pariwisata Tembus USD2,5 Miliar

Koran SINDO, Jurnalis
Minggu 23 Desember 2018 10:38 WIB
Share :

JAKARTA – Pemerintah menargetkan pada 2019 investasi di sektor pariwisata meningkat menjadi USD2,5 miliar, naik dibanding tahun ini yang ditargetkan USD2 miliar.

Pertumbuhan sektor pariwisata Indonesia yang berkelanjutan (sustainable) dengan sizeyang besar beberapa tahun terakhir mencapai 25,68%. Menurut World Travel Tourism Council (WTTC), pencapaian Indonesia itu merupakan yang tercepat ke-9 di dunia, nomor 3 di Asia, dan nomor 1 di Asia Tenggara.

Hal ini membuat para investor mancanegara dan dalam negeri tertarik berinvestasi di sektor pariwisata di Indonesia. Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya mengatakan, pariwisata menjadi salah satu sektor di Indonesia dengan tingkat pertumbuhan investasi tercepat.

Pada 2017 investasi pariwisata tumbuh 32% dari tahun sebelumnya. Tahun ini, hingga kuartal I/2018, nilai realisasi investasi pariwisata mencapai 21,67% atau USD33,5 juta dari target tahun ini sebesar USD2 miliar.

”Tahun depan kami targetkan investasi pariwisata mencapai USD2,5 miliar,” ujar Menpar di sela-sela jumpa pers akhir tahun 2018 di Jakarta barubaru ini. Menurut dia, investasi di sektor pariwisata, baik penanaman modal asing (PMA) maupun penanaman modal dalam negeri (PMDN) memiliki pola serupa seperti pada tahun 2017.

Pada tahun lalu PMA sektor pariwisata senilai USD1,3 miliar dan PMDN USD461,5 juta. Untuk PMA, lanjut Menpar, asal negara didominasi oleh Singapura, China, dan Korea Selatan sebagai top 3 dengan jenis usaha di bidang hotel berbintang, akomodasi jangka pendek lain, serta restoran.

Adapun daerah tujuan investasi terkonsentrasi di destinasi Bali, DKI Jakarta, dan Kepulauan Riau. Hal ini sesuai dengan peran ketiga destinasi ini sebagai pintu masuk utama wisatawan mancanegara (wisman).

Sejauh ini PMDN lebih banyak berinvestasi pada usaha hotel berbintang, taman rekreasi tematik, dan daya tarik wisata buatan/binaan manusia dengan sebaran tempat investasi di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

Hal ini sesuai dengan sumber dan tujuan wisata bagi wisatawan nusantara (wisnus) di Tanah Air. Sementara itu, untuk pengembangan 10 Destinasi Pariwisata Prioritas (DPP), dalam lima tahun ke depan atau 2019-2024 sektor pariwisata membutuhkan investasi sebesar Rp500 triliun.

Kebutuhan investasi tersebut terdiri dari pembiayaan pariwisata sebesar Rp295 triliun, yakni berasal dari pemerintah Rp10 triliun dan swasta Rp285 triliun, sedangkan investasi pariwisata senilai Rp205 triliun—dari pemerintah Rp170 triliun dan swasta Rp35 triliun. 

Investasi pariwisata dari pemerintah berasal dari Kementerian PUPR Rp32,5 triliun, Kementerian Perhubungan Rp77,3 triliun, PT Angkasa Pura I dan PT Angkasa Pura II Rp 56 triliun, Kementerian Kominfo Rp0,05 triliun, DAK Pariwisata Rp1 triliun dan Kementerian Pariwisata Rp3 triliun.

Selama periode 2019-2024 investasi sektor pariwisata antara lain untuk membangun 120.000 kamar hotel, 15.000 restoran, 100 taman rekreasi, 100 operator selam, 100 marina, 100 kawasan ekonomi khusus (KEK), 100.000 homestaydengan melibatkan peran serta dunia usaha dan UKM pariwisata.

(Rani Hardjanti)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya