CARACAS - Angkatan Laut Venezuela mencegat kapal eksplorasi minyak atas nama Exxon Mobil Corp di perairan Guyana. Pencegatan itu merupakan insiden terbaru dalam konflik perbatasan Venezuela dan Guyana yang telah berlangsung satu abad.
Sejumlah penemuan minyak lepas pantai dalam beberapa tahun terakhir membuat Guyana berpotensi menjadi salah satu produsen terbesar minyak di Amerika Latin. Sebagai anggota kartel minyak OPEC, output minyak mentah Venezuela merosot ke level terendah dalam 70 tahun terakhir akibat krisis ekonomi.
Baca Juga: SKK Migas Ungkap Alasan Tak Tercapainya Target Lifting Migas 2018
Kapal Ramform Tethys yang dicegat Venezuela itu milik perusahaan Norwegia Petroleum Geo-Services (PGS) dan melakukan survei seismik atas nama Exxon. “Kapal itu menghentikan eksplorasi dan kembali ke timur setelah didekati angkatan laut Venezuela,” ungkap pernyataan juru bicara PGS Bard Stenberg, dilansir Reuters.
“Guyana menolak aksi ilegal, agresif, dan permusuhan ini. Aksi ini menunjukkan ancaman nyata pada pembangunan ekonomi Guyana oleh negara tetangga di barat dan melanggar kedaulatan serta integritas wilayah negara kami,” ujar pernyataan Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Guyana dalam pernyataannya.