Venezuela Cegat Kapal Eksplorasi Minyak Exxon di Guyana

Koran SINDO, Jurnalis
Senin 24 Desember 2018 11:49 WIB
Ilustrasi: Foto Shutterstock
Share :

CARACAS - Angkatan Laut Venezuela mencegat kapal eksplorasi minyak atas nama Exxon Mobil Corp di perairan Guyana. Pencegatan itu merupakan insiden terbaru dalam konflik perbatasan Venezuela dan Guyana yang telah berlangsung satu abad.

Sejumlah penemuan minyak lepas pantai dalam beberapa tahun terakhir membuat Guyana berpotensi menjadi salah satu produsen terbesar minyak di Amerika Latin. Sebagai anggota kartel minyak OPEC, output minyak mentah Venezuela merosot ke level terendah dalam 70 tahun terakhir akibat krisis ekonomi.

 Baca Juga: SKK Migas Ungkap Alasan Tak Tercapainya Target Lifting Migas 2018

Kapal Ramform Tethys yang dicegat Venezuela itu milik perusahaan Norwegia Petroleum Geo-Services (PGS) dan melakukan survei seismik atas nama Exxon. “Kapal itu menghentikan eksplorasi dan kembali ke timur setelah didekati angkatan laut Venezuela,” ungkap pernyataan juru bicara PGS Bard Stenberg, dilansir Reuters.

“Guyana menolak aksi ilegal, agresif, dan permusuhan ini. Aksi ini menunjukkan ancaman nyata pada pembangunan ekonomi Guyana oleh negara tetangga di barat dan melanggar kedaulatan serta integritas wilayah negara kami,” ujar pernyataan Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Guyana dalam pernyataannya.

Kemlu Guyana menyatakan pihaknya akan melaporkan insiden itu ke Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan mengirim nota protes pada Pemerintah Venezuela. Guyana juga akan memberi tahu pemerintahan asal 70 kru kapal di atas kapal berbendera Bahama itu bahwa keamanan mereka terancam.

Juru bicara Exxon menyatakan eksplorasi seismik di Blok Stabroek Guyana terhenti hingga mereka dapat tetap selamat. Menurut Exxon, kapal itu beroperasi di zona ekonomi eksklusif Guyana.

Baca Juga: Bos-Bos Minyak Dukung Penemuan Cadangan Migas Baru

Menteri Informasi Venezuela belum merespons laporan tersebut. Presiden Venezuela Nicolas Maduro pernah mengkritik keputusan Guyana mengizinkan eksplorasi minyak berlangsung di lepas pantai kawasan Essequibo.

Guyana menyatakan Venezuela sepakat melepas wilayah Essequibo setelah keputusan pengadilan internasional pada 1899, tapi Venezuela kemudian mencabut keputusan itu. PBB awal tahun ini merujuk konflik itu ke Pengadilan Internasional. Langkah PBB itu disambut Guyana, tapi di kritik Venezuela.

 Baca Juga: PGN Minta Anak Usaha Geber Produksi Migas

Konflik antara dua negara memanas dalam beberapa tahun terakhir saat Exxon mengumumkan penemuan lebih dari 4 miliar barel minyak di lepas pantai Guyana.

Selama ini negara yang warganya menggunakan bahasa Inggris itu tidak memiliki sejarah produksi minyak. Insiden terbaru ini terjadi kurang dari sehari setelah parlemen Guyana menggulingkan pemerintahan saat ini dengan voting mosi tidak percaya sehingga pemilu akan digelar dalam tiga bulan mendatang.

(Dani Jumadil Akhir)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya