JAKARTA - Presiden Joko Widodo menyiapkan strategi khusus dalam menghadapi tahun 2019. Khususnya dalam menjaga agar perekonomian Indonesia tetap stabil di tahun depan.
Menurut Jokowi strategi yang dimaksud adalah dengan mendorong ekspor di tahun 2019 mendatang. Pasalnya, neraca perdagangan Indonesia selama ini selalu menjadi sorotan karena sering kali defisit.
Seperti diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan pada November 2018 mengalami defisit sebesar USD2,05 miliar. Mengalami peningkatan dari kondisi defisit di Oktober 2018 yang sebesar USD1,82 miliar.
Baca Juga: Ekspor Indonesia Turun, Ini Langkah Sri Mulyani
Kondisi defisit November 2018 ini dipicu defisit sektor minyak dan gas (migas) sebesar USD1,46 miliar. Sedangkan sektor non migas juga mengalami defisit sebesar USD583 juta
Sedangkan nilai ekspor Indonesia pada November 2018 mencapai USD14,83 miliar. Realisasi ini mengalami penurunan 6,69% dari bulan Oktober 2018 USD15,80 miliar.