Menurutnya, petani sangat kecewa dan menyayangkan jika persoalannya adalah stok. Karena dari kualitas, dia mengatakan, BISI-18 lebih unggul dibandingkan BISI-2 dan Premium-191.
“Yang memberikan keterangan kepada media itu bukan Ketua Koptan. Namanya kebetulan sama dengan Ketua Koptan Keto Dore Jati. Kami sudah klarifikasi, bahwa pernyataan itu tidak benar sama sekali,” tegasnya.
Di sisi lain, Direktur Serelia, Ditjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kementan) Bambang mengingatkan kepada petani, benih jagung tidak bisa dijadikan pangan ternak karena sudah di coating dengan pestisida.