Benih Jagung Bantuan Dijadikan Pakan Ternak, Petani: Itu Tidak Cocok Ditanam

Feby Novalius, Jurnalis
Minggu 30 Desember 2018 14:27 WIB
Jagung (Ilustrasi: Kementan)
Share :

JAKARTA - Kelompok Petani angkat suara soal munculnya isu tentang benih jagung bantuan dijadikan sebagai pakan ternak. Dinyatakan bahwa benih jagung bantuan tersebut tidak cocok untuk lahan pertanian.

Salah satu Kelompok Tani penerima jagung bantuan Syamsudin dari Dusun Rade, Desa Punti, Kecamatan Soromandi, Kabupaten Bima, mengatakan benih bantuan tersebut dijadikan petani sebagai pakan ternak. Sebab, bibit itu tidak cocok di lahan petani.

Baca Juga: Peternak Mulai Dapat Pasokan Jagung

“Benih bantuan banyak yang disimpan digudang. Kalau di rumah, saya pakai untuk pakan ternak,” katanya, dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, Minggu (30/12/2018).

Selain Syamsudin, Fajrin, petani dari Dusun Doro Mbubu mengatakan, bahwa bantuan varietas bibit jagung ini tidak sesuai dengan pembahasan di UPTD. "Katanya stok untuk BISI-18 itu habis, makanya yang disalurkan BISI-2 di campur Premium-191," ujar Fajrin.

Menurutnya, petani sangat kecewa dan menyayangkan jika persoalannya adalah stok. Karena dari kualitas, dia mengatakan, BISI-18 lebih unggul dibandingkan BISI-2 dan Premium-191.

“Yang memberikan keterangan kepada media itu bukan Ketua Koptan. Namanya kebetulan sama dengan Ketua Koptan Keto Dore Jati. Kami sudah klarifikasi, bahwa pernyataan itu tidak benar sama sekali,” tegasnya.

Di sisi lain, Direktur Serelia, Ditjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kementan) Bambang mengingatkan kepada petani, benih jagung tidak bisa dijadikan pangan ternak karena sudah di coating dengan pestisida.

“Itu petani terlalu mendramatisir. Benih jagung dijadikan pakan ternak. Memang petani mau ternaknya keracunan?” tegasnya.

Baca Juga: Sudahi Polemik Impor Jagung demi Jaga Harga

Bambang menambahkan, jika benih jagung dijadikan pakan ternak, maka ternak akan mati karena benih itu ada pestisidanya.

Dia mengatakan pemerintah inginnya memberikan benih sesuai dengan perminaan petani. Artinya, diprioritaskan, tetapi kalau tidak tersedia, diberikan alternatif.“Kalau benih alternatif tidak suka, ya tidak usah diterima,” kata Bambang,

(Feby Novalius)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya