JAKARTA - Memasuki penghujung tahun 2018, Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersyukur atas resminya Indonesia sebagai pemilik mayoritas dari PT Freeport Indonesia. Pemerintah Indonesia secara resmi memiliki 51% saham PT Freeport Indonesia yang beralih ke PT Inalum (Persero).
Dalam instagram resminya, orang nomor satu di Tanah Air ini menceritakan proses negosiasi ambil alih tambang Freeport di Papua yang berlangsung selama 3,5 tahun.
"Yang sulit adalah mengambil alih tambang Freeport di Papua," tulis Jokowi seperti dikutip Instagram pribadinya @jokowi, Senin (31/12/2018).
Baca Juga: Fakta-Fakta Dahsyatnya Tambang Freeport Kembali ke Pangkuan Ibu Pertiwi
Meskipun membutuhkan upaya yang panjang, tetapi membuahkan hasil yang manis.“Kepemilikan saham kita di Freeport Indonesia kini menjadi 51%,” tulisnya.
Pada awalnya, pihak Freeport menawar 30% untuk Indonesia memiliki saham ini. Namun, jumlah tersebut ditolak oleh Jokowi.
"Negosiasinya berlangsung 3,5 tahun, mereka menawar 30%, tapi saya menolak. Kita harus mendapatkan hak kepemilikan mayoritas 51%," kata Jokowi.
Baca Juga: Cerita Sri Mulyani soal Divestasi Freeport: Saya Bangga Ikut Berjuang
Baginya, pemerintah punya komitmen yang besar untuk mengupayakan kedaulatan negara atas sumber daya alam yang dimilikinya dengan penguasaan negara terhadap sumber daya alam minyak dan gas.
Jokowi juga menuturkan, sudah 40 tahun Indonesia hanya menikmati bagi hasil pengolahan 9,3% dari tambang ini. Kini, sudah saatnya Indonesia sebagai bangsa yang semakin berdaulat atas bumi dan kekayaan alamnya sendiri.
"Dan kini, Alhamdulillah, kita menutup tahun 2018 dan memasuki tahun yang baru, sebagai bangsa yang semakin berdaulat atas bumi dan kekayaan alamnya sendiri," katanya.
(Dani Jumadil Akhir)