JAKARTA - Nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS disebut masih terlalu murah (undervalued) namun dalam beberapa waktu ke depan, Bank Indonesia (BI) menegaskan potensi penguatan kurs terbuka lebar.
Tercatat, Rupiah pada penutupan perdagangan hari ini bergerak mixed di level Rp14.457 per USD.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan meski masih terlalu murah, ruang penguatan untuk mata uang Garuda cukup terbuka, terutama karena berkuranganya potensi dana keluar setelah sinyalemen Bank Sentral AS Federal Reserve yang memotong perkiraan frekuensi kenaikan suku bunganya tahun ini.
Baca Juga: Gubernur BI Yakin Rupiah Lebih Perkasa di Tahun Politik
Di akhir 2018 lalu, BI memperkirakan The Federal Reserve akan menaikkan suku bunganya menjadi hanya dua kali dari perkiraan sebelumnya sebanyak tiga kali.