Dia menjelaskan, kurs Rupiah memang akan sangat terpengaruhi dinamika ekonomi global ke depannya. Meski demikian, Darmin meyakini Rupiah akan menguat kedepannya.
"Di dunia ini kan gonjang-ganjing juga. Kadang begini, kadang begitu. Tapi, pelan-pelan Rupiah akan arahnya akan masih menguat," pungkasnya.
Sebelumnya, Kepala Departemen Pengelolaan Moneter Bank Indonesia (BI) Nanang Hendarsah menilai penguatan Rupiah hari ini didorong sejumlah sentimen global yang membuat Dolar AS terpukul. Diantaranya, didorong situasi pasar keuangan global yang diwarnai optimisme atas terhadap prospek hasil negosiasi kesepakatan perang dagang AS dan China.
Baca Juga: Ini 'Obat Kuat' Rupiah Bisa ke Rp13.990 per USD
Selain itu, perubahan sikap Gubernur Bank Sentral AS (The Fed) Jerome Powell terhadap kenaikan suku bunga AS ke depan juga mempengaruhi penguatan Rupiah. Tidak seperti sebelumnya yang tegas akan menaikkan suku bunga dua kali di 2019, pasca jatuhnya harga saham di AS, kali ini The Fed menyiratkan akan lebih fleksibel dan akan menunggu perkembangan data ekonomi kedepan.