"The Fed juga siap melakukan perubahan dalam kebijakan suku bunga ke depan dan mulai melunak atas rencana proses penarikan likuiditas dari sistem keuangan," jelasnya kepada Okezone.
Menurut dia, meski kondisi ekonomi AS semakin solid, namun diperkirakan tidak akan tetap kuat menahan pelemahan ekonomi global bila ekonomi Eropa, Jepang, dan China semakin kehilangan tenaga. Bahkan sektor industri AS mulai melemah, terindikasi dari penurunan indek Purchasing Manager Index (PMI) dan ISM (Institute of Supply Management).
"Jadi sentimen positif dari kesepakatan perang dagang, perubahan sikap The Fed, dan berbagai perkembangan data ekonomi tersebut mendorong terjadinya pelemahan nilai tukar USD secara broadbase, penguatan index saham global dan kenaikan yield US Treasury," ujar Nanang.
(Dani Jumadil Akhir)