Baca Juga: Libas Dolar AS, Rupiah Sore Ini Menguat 1,3% ke Rp14.082/USD
Dia menyatakan, BI akan terus memantau dinamika pasar keuangan global yang tengah merespons proses negosiasi kesepakatan dagang AS dengan China dan stance kebijakan moneter Bank Sentral AS, The Fed.
Sebab sentimen positif dari kesepakatan perang dagang dan perubahan sikap The Fed terhadap kenaikan suku bunga AS di tahun ini yang akan lebih fleksibel, memang membuat Dolar AS terpukul.
"BI akan tetap berada di pasar untuk mengawal dan merespon dengan seksama pergerakan Rupiah, untuk memastikan kepercayaan masyarakat terhadap Rupiah tetap tinggi," pungkasnya.
(Dani Jumadil Akhir)