Impor Jagung 30.000 Ton, Dirut Bulog: Itu Permintaan dari Peternak

Taufik Fajar, Jurnalis
Kamis 10 Januari 2019 14:47 WIB
Ilustrasi (Foto: Okezone)
Share :

JAKARTA - Direktur Utama Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Bulog) Budi Waseso memastikan impor jagung sebanyak 30.000 ton pada awal 2019 itu bukan permintaan perusahaannya.

"Bukan Bulog yang minta, tapi peternak. Di mana kebutuhan peternak ini data dari seluruh Indonesia dan itu kebutuhan sekian. Kita impor sesuai dengan kebutuhan dan terus kita distribusikan dan kita enggak akan stok sesuai dengan kebutuan," ujarnya di Jakarta, Kamis (10/1/2019).

Baca Juga: Persetujuan Tambahan Impor 30.000 Ton Jagung Masih Diproses

Dia menjelaskan, bahwa impor jagung untuk pakan ternak sebanyak 100.000 ton pada akhir tahun lalu, sudah habis. Pasalnya Bulog mengimpor berdasarkan kebutuhan yang sesuai data dari Jawa Timur (Jatim), Jawa Tengah (Jateng), dan Jawa Barat (Jabar), Sulawesi Selatan, Makassar.

"Sehingga waktu itu perhitungan kita dengan data kebutuhan itu, kita butuh berapa? Ternyata kebutuhan tersebut riil 100.000 ton. Oleh karena itu kita impor 100.000 ton begitu datang langsung didistribusikan jadi enggak nyampe di gudang kita," tuturnya.

Dia menuturkan, bahwa impor jagung itu nantinya dijual sebesar Rp4.500 per kilogram (kg), dari Bulog. "Jadi kalau ada yang jual Rp8.000 per kg itu, salah, kita jualnya Rp4.500," ungkapnya.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya