PLN Serap Saham Baru Dua Anak Usaha Atlas Resouces

, Jurnalis
Senin 14 Januari 2019 15:11 WIB
Ilustrasi: Shutterstock
Share :

Lidwina bilang, perkiraan produksi batubara sampai akhir tahun hanya mendekati 1 juta ton. Salah satu kendala perusahaan dalam memproduksi batubara adalah terbatasnya alat berat dari kontraktor. “Kontraktor kita susah mendapatkan alat berat, alat berat itu sendiri yang harus indent paling cepat 6 bulan dan financing,” ujarnya.

Tercatat pada semester pertama 2018 kemarin, perusahaan berhasil mencatatkan pendapatan sebesar USD18,71 juta atau naik 84,69% daripada pendapatan di periode yang sama tahun sebelumnya sebesar USD10,13 juta. Beban pendapatan perusahaan juga meningkat 35,97% menjadi USD18,22 juta di semester I-2018.

Selain itu, beban usaha dan beban keuangan juga meningkat, alhasil ARII menorehkan rugi bersih sebanyak USD3,27 juta, rugi bersih pada periode yang sama tahun sebelumnya hanya USD2,07 juta. Saat ini perusahaan juga tengah meningkatkan penjualan ke pasar ekspor. “Target penjualan ke pasar ekspor pada 2018 sebesar 400.000 juta ton, sampai dengan Juli 2018, total ekspor sebanyak 60.232 ton,” ungkap Lidwina.

Kemudian perusahaan juga sudah memulai uji coba produksi tambang batu bara di wilayah PT Bayan Koalindo Lestari (BKL) sejak Juli 2018.Disebutkan, tambang tersebut memiliki luas konsesi 10.980 hektare (ha). Pada awal produksi, tambang di wilayah BKL ini ditargetkan mampu memproduksi sebanyak 50.000 ton.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya