Tak hanya berimbas ke keuangan negara, kata Menteri Keuangan era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini, dampak yang paling nyata dari melorotnya harga komoditas andalan Indonesia tersebut adalah daya beli masyarakat di Kalimantan dan Sulawesi yang memang mengandalkan kelapa sawit hingga karet untuk menghidupi keluarganya.
"Jadi antisipasi untuk daya beli tetap terjaga penting. Makanya bu Sri Mulyani mau nambah PKH (program keluarga harapan) 32% ya di budget. Tapi saya lihat walaupun ini terjadi, pertumbuhan ekonomi kita moreless kira-kira akan sama dalam kondisi sekarang, kalau itu sudah diantisipasi dengan baik dari sisi fiskal saya kira bisa dimanage. Karena 2018 itu jauh lebih berat," katanya.
(Lily Rusna Fajriah-Sindonews)
(Kurniasih Miftakhul Jannah)