JAKARTA - Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso menyatakan, jatah impor jagung pakan sebanyak 30.000 ton pada tahun ini bisa saja tidak dilakukan. Hal ini bila produksi dalam negeri bisa memenuhi kebutuhan.
Sebelumnya, pemerintah kembali membuka impor jagung pakan sebanyak 30.000 ton pada awal 2019, setelah pada akhir tahun lalu melakukan impor sebanyak 100.000 ton. Langkah ini diambil untuk menekan harga jual jagung untuk pakan ternak yang mahal.
Baca Juga: Dapat Restu Mendag, Kapan Bulog Datangkan 30.000 Jagung Impor?
“Realisasinya 99.000 ton (dari 100 ribu ton tahun lalu) karena dapatnya cuma segitu. Yang 30.000 itu belum tender, surat perintahnya baru,” katanya ditemui di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Selasa (22/1/2019).