Impor 30.000 Ton Jagung Bisa Dibatalkan Jika Penyerapan Panen Raya Cukup

Yohana Artha Uly, Jurnalis
Selasa 22 Januari 2019 20:46 WIB
Panen Jagung (Foto: Okezone)
Share :

JAKARTA - Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso menyatakan, jatah impor jagung pakan sebanyak 30.000 ton pada tahun ini bisa saja tidak dilakukan. Hal ini bila produksi dalam negeri bisa memenuhi kebutuhan.

Sebelumnya, pemerintah kembali membuka impor jagung pakan sebanyak 30.000 ton pada awal 2019, setelah pada akhir tahun lalu melakukan impor sebanyak 100.000 ton. Langkah ini diambil untuk menekan harga jual jagung untuk pakan ternak yang mahal.

Baca Juga: Dapat Restu Mendag, Kapan Bulog Datangkan 30.000 Jagung Impor?

“Realisasinya 99.000 ton (dari 100 ribu ton tahun lalu) karena dapatnya cuma segitu. Yang 30.000 itu belum tender, surat perintahnya baru,” katanya ditemui di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Selasa (22/1/2019).

Dia menjelaskan, pada tahun ini Bulog ditugaskan untuk menyerap jagung petani pada panen raya yang jatuh pada bulan Februari hingga April. Hal tersebut untuk menjaga harga di level petani tidak anjlok saat produksi melimpah.

Baca Juga: Panen Raya Dihujani Impor, Bagaimana Nasib Petani Jagung?

Oleh sebab itu, bila dari penyerapan ini ternyata memenuhi kebutuhan jagung pakan dalam negeri maka impor 30.000 ton bisa dibatalkan.

“Jadi nanti kita lihat perkembangannya. Itu sudah pesanan tapi kalau nanti ternyata bisa dipenuhi dalam negeri, ini enggak perlu. Sudah ada perintahnya tapi kan belum pasti terus dilaksankan. Tidak harus, kalau di dalam negeri, kenapa harus impor,” pungkasnya.

(Feby Novalius)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya