20 Juta Masyarakat Asean Bergantung pada Industri Sawit

Feby Novalius, Jurnalis
Rabu 23 Januari 2019 19:20 WIB
Pertemuan Menteri Luar Negeri Asean dengan Uni Eropa (Foto: Kemenlu)
Share :

JAKARTA - Indonesia kembali perjuangkan isu sawit dan menolak kebijakan diskriminatif terhadap sawit di Eropa. Hal tersebut disuarakan dalam pertemuan Menteri Luar Negeri Asean dan Uni Eropa (UE) ke-22 di Brussels, 21 Januari 2019.

Wakil Menteri AM Fachir yang memimpin Delegasi RI menyampaikan fakta-fakta mengenai kontribusi sawit bagi perekonomian serta sumbangannya terhadap pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).

“Sawit adalah komoditas strategis bagi Indonesia khususnya bagi petani kecil. Sekitar 20 juta masyarakat Asean bergantung kehidupannya pada industri sawit dan lebih dari 5 juta petani kecil di Indonesia, Thailand, dan Filipina menyandarkan kehidupannya dari kelapa sawit,” tandas Wamenlu Fachir, dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, Selasa (23/1/2019).

Baca Juga: Industri Sawit Berpeluang Dorong Pengembangan Bioenergi

Dalam konteks global, sawit memiliki peran kunci dalam mewujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Sawit telah berkontribusi dalam pencapaian 12 dari 17 tujuan yang tecakup dalam SDGs dari pengentasan kemiskinan hingga pengurangan kemiskinan, dari penghapusan kelaparan hingga pencapaian energi bersih dan terjangkau.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya