JAKARTA - Kemampuan dalam mengelola keuangan negara membuat Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, kerap mendapatkan penghargaan di tingkat internasional. Diantaranya dinobatkan sebagai Menteri Terbaik di Dunia (Best Minister in the World Award) di World Government Summit yang diselenggarakan di Dubai, Uni Emirat Arab, pada tahun lalu.
Dan tahun ini, The Banker menobatkannya sebagai Menteri Keuangan Terbaik alias Finance Minister of The Year 2019.
Kendati demikian, Sri Mulyani mengaku tidak bangga dinobatkan menjadi Menteri Keuangan Terbaik. Mantan direktur pelaksana Bank Dunia ini lebih menginginkan agar Indonesia menjadi negara yang sejajar dengan negara maju lainnya.
"Saya tidak cukup bangga menjadi menteri terbaik tapi saya ingin indonesia menjadi negara yang sejajar dengan negara-negara maju lainnya di dunia," kata Sri Mulyani di Jakarta, Rabu (23/1/2019).
Baca Juga: Sri Mulyani ke Pejabat Kemenkeu: Bertugas Tanpa Hati Itu Sumber Bencana
Untuk menggapai keinginan itu, dia mengatakan instrumen Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) harus memiliki pondasi yang kuat. Sehingga dapat membangun perekonomian Indonesia lebih kuat. Salah satu caranya dengan peningkatan sumber daya manusia (SDM) Indonesia.
"Instrumen APBN didesain untuk mempersiapkan pondasi tersebut, membangun infrastruktur SDM. Pembentukan SDM itu dari Kemendikbud dan Kemenristekdikti dan lembaga lainnya. Harus berjalan mengalir di berbagai cabang untuk meningkatkan kualitas SDM Indonesia," ujarnya.
Baca Juga: Sri Mulyani Ingin Jadi Selebgram saat Pensiun
Dalam rangka peningkatan kualitas SDM Indonesia, sistem pendidikan nasional menjadi fokus utama, dimana saat ini telah mengalami banyak perubahan menjadi lebih baik. Termasuk pengembangan pendidikan di tingkat madrasah yang memiliki kurikulum yang baik.
"Kita harus meningkatkan sistem pendidikan, dari yang biasa menjadi yang hebat. Termasuk madrasah, sekarang banyak madrasah yang hebat. Juga akademi dan pendidikan vokasi. Ini menunjukkan bahwa jalur pendidikan di Indonesia siap melahirkan orang-orang yang memiliki daya saing di dunia," katanya. (Sindonews)
(Dani Jumadil Akhir)