Kebijakan Kontroversial Menteri Susi Diapresiasi Dunia

Koran SINDO, Jurnalis
Jum'at 25 Januari 2019 11:03 WIB
Ilustrasi: Foto Koran Sindo
Share :

JAKARTA – Susi Pudjiastuti meraih prestasi membanggakan. Menteri Kelautan dan Perikanan RI itu masuk kedalam daftar Global Thinker 2019 versi Foreign Policy yang dirilis baru-baru ini.

Dia menempati kategori pertahanan dan keamanan bersanding dengan Komandan Pasukan Kur di Irak Qaseem Suleimani dan Menteri Pertahanan Jerman Ursula van der Leyen.

Di kategori sama ada pula nama Menteri Dalam Negeri Meksiko Olga San chez Cordero, Perdana Menteri Ethi opia Abiy Ahmed, Presiden dan Chief Operating Officer SpaceX Gwyn ne Shotwell, CEO Palantir Alex Karp, Jurnalis dan Pendiri Bellingcat Eliot Higgins, ajudan Rusia Vladislav Surkov, dan Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina.

 Baca Juga: Menteri Susi Masuk Daftar Global Thinkers Berkat Sikat Kapal Pencuri Ikan

Pengakuan diberikan atas kebijakan kontroversial yang dilakukan Susi di kementerian yang dipimpinnya. Foreign Policy menyebut Susi tidak segan menggunakan strategi menakut-nakuti dalam menjaga dan memelihara stok ikan di perairan Indonesia.

Kebijakan penangkapan anak buah kapal (ABK) asing yang mencuri ikan dari perairan Indonesia dan meledakkan kapal yang ditumpanginya menyebar luas ke dunia. “Susi berkomitmen menjaga kekayaan laut Indonesia dengan cara yang tegas,” ungkap Foreign Policy.

“Pendekatan itu memberikan hasil yang signifikan. Angka penangkapan ikan ilegal menurun drastis dalam beberapa tahun terakhir. Namun, kebijakan itu juga meningkatkan ketegangan diplomatik dengan China.”

Editor Foreign Policy, Jonathan Tepperman, mengatakan penentuan 100 Global Thinker 2019 didasarkan pada kontribusi dan pengaruhnya dalam 12 bulan terakhir. “Kami yakin di antara kalian ada yang tidak setuju dengan daftar ini. Karena itu, kami menambah kategori pilihan pembaca lewat jajak pendapat,” katanya.

 Baca Juga: Aksi Menteri Susi Tarik Tambang hingga Ajarkan Naik Paddleboard

Bagaimana tanggapan Susi? Saat ditemui wartawan di Kompleks Istana Negara Jakarta (23/01), perempuan yang tidak menamatkan pendidikan SMA itu menyatakan, “Ya gembira, bangga. Gini-gini saya pemikirannya diakui, gitu kan,” katanya.

Perempuan kelahiran 15 Januari 1965 itu pun menyampaikan rasa bangganya bila penghargaan itu diberikan karena keberhasilannya dalam memberantas illegal fishing Dalam memberantas illegal fishing, Susi menindak para pelakunya dengan meledakkan kapal.

”Berarti aku dianggap pintar, dong. Pemikirannya diang gap bagus,” tandasnya. Kebijakan menenggelamkan kapal untuk mengatasi pencurian ikan yang merajalela di lautan Indonesia baru dilakukan pemerintah Jokowi. Jumlah kapal yang menjadi korban tidak tanggung-tanggung.

 Baca Juga: Menteri Susi Beli Cumi Nelayan di Tengah Laut

Sejak menjabat menteri di Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) Oktober 2014 hingga Agustus 2018, Susi telah menenggelamkan 488 kapal. Kapal yang ditenggelamkan tersebut berasal dari berbagai negara seperti Vietnam, Filipina, Thailand, Malaysia, Malaysia, hingga China.

Selain di ledakkan dengan dinamit, penenggelaman dilakukan dengan memotong-motong badan kapal. China. Kapal yang ditenggelamkan paling banyak dari Vietnam, sebanyak 276 kapal, Filipina 90 kapal, Thailand 50 kapal, Malaysia 41 kapal, Indonesia 26 kapal, Papua Nugini 2 kapal, Cina 1 kapal, Belize 1 kapal dan tanpa negara 1 kapal.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya