Secara keseluruhan, Pertemuan Tahunan WEF 2019 dihadiri lebih dari 3.000 pemimpin dari seluruh penjuru dunia, termasuk Kanselir Jerman Angela Merkel. Jumlah partisipan terbanyak berasal dari Eropa Barat, yakni 1.159 orang.
Sebanyak 22% tamu yang hadir berasal dari kalangan perempuan, naik 1% dari tahun lalu. Pertemuan Tahunan WEF kali ini kembali dimanfaatkan Indonesia tidak hanya untuk mempromosikan investasi dan peluang bisnis, tapi juga melakukan sosialisasi kemajuan inovasi dan startup.
Hal itu diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi dan memperluas lapangan kerja. “Selain itu arus investasi dan perdagangan di sektor publik dan swasta diharapkan dapat meningkat,” ujar Wakil Tetap RI untuk PBB dan WTO di Jenewa, Duta Besar Hasan Kleib.
Indonesia juga menggelar Indonesia Pavilion yang berisi workshop, ministerial briefing, networking, one on one meeting, dan tech showcase. Di paviliun itu sejumlah perusahaan Indonesia berpartisipasi, di antaranya Astra Internasional, Indofood, Tokopedia, Kalbe, WIR, Gajah Tunggal, Angkasa Pura, Grab, Javara, dan Kapal Api.
Selain itu Indonesia menggelar Indonesia Night untuk memperluas dan mendorong investasi industri 4.0 serta menciptakan branding lokal.
“Indonesia Night bukan sekadar promosi postur dan profil Indonesia, melainkan juga momentum untuk mengetengahkan masa depan Indonesia di tataran global. Indonesia Night membuka peluang untuk meningkatkan hubungan antar-pemangku kepentingan. Mereka dapat mengeksplorasi setiap potensi,” kata Kleib.
Pertemuan Tahunan WEF merupakan forum ekonomi dunia yang dihadiri para pemangku kepentingan dari berbagai bidang, mulai dari kepala negara atau pemerintahan, menteri, CEO perusahaan besar, ahli atau akademisi ekonomi dunia hingga tokoh civil society dan media. Pertemuan kali ini dihadiri 65 kepala negara. (Muh Shamil/Okezone)
(Dani Jumadil Akhir)