Secara rinci, pria yang akrab dipanggil Kecuk ini menyebutkan, kelompok bahan makan mengalami inflasi terbesar yakni 0,92% dengan andil pada inflasi nasional sebesar 0,18%. Di mana harga ikan segar menyumbang inflasi tertinggi yakni 0,06%, lalu beras 0,04%, tomat sayur 0,03%, daging ayam ras dan bawang merah masing-masing 0,2%, serta cabai rawit 0,01%.
"Dengan catatan sebenarnya kenaikan harga beras biasa-biasa saja, boleh dibilang relatif stabil, hanya terjadi di beberapa kota. Karena agak berbeda dengan situasi di Januari 2018 harga beras tinggi dengan andil 0,24%. Jadi andil 0,04% yang sekarang jauh lebih baik," jelasnya.
Adapun pada kelompok ini terdapat komoditas yang mengalami penurunan harga atau deflasi, yakni cabai merah sebesar 0,04% serta bayam dan kacang panjang yang masing-masing 0,0%. Sementara itu, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau terjadi inflasi 0,27% dengan andil 0,05%. Komoditas yang memberi andil inflasi yakni air kemasan dan rokok kretek filter yang masing-masing sebesar 0,01%.
Untuk kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar mengalami inflasi 0,28% dengan andil 0,07%. Sementara kelompok kesehatan sebesar 0,27% dengan andil 0,01%. Lalu kelompok sandang sebesar 0,47% dengan andil 0,03%. Serta kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 0,24% dengan andil 0,02%.