JAKARTA - Menjelang Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), sekaligus menentukan jajaran Direktur Utama dan Direksi Bank Jabar Banten (BJB) diharapkan para kandidat terpilih memiliki integritas dan kompetensi.
Anggota Komisi XI DPR Hendrawan Supratikno mengatakan, para calon direksi Bank BJB harus punya rekam jejak serta reputasi yang baik di sektor perbankan nasional.
"Integritas, kompetensi dan rekam jejak reputasi, menjadi pertimbangan penting dalam pemilihan direksi. Terlebih lagi untuk sebuah bank yang sedang berusaha masuk kategori papan atas," ujar Hendrawan, dalam keterangan tertulis, Jakarta, Minggu (3/2/2018).
Baca Juga: Jelang RUPS Bank BJB, Muncul 3 Nama Calon Dirut
Hendrawan pun menyoroti dugaaan permainan yang dilakukan salah satu calon direksi dan dirut untuk memuluskan langkah sebagai orang nomor satu di BJB.
"Nanti kami tanyakan kepada OJK. Yang jelas, perilaku dan kesalahan manajemen seperti itu tidam dapat ditolerir dan harus ditindak tegas," katanya.
Untuk diketahui sebanyak 11 calon Direksi dan Direktur mengikuti tes wawancara kompetensi teknis asesmen pada tanggal 31 Januari - 1 Febuari 2019 di Bandung, Jawa Barat. Tes wawancara ini diikuti oleh tokoh - tokoh yang sudah teruji disektor perbankan.
Baca Juga: Dirut Diberhentikan, Ridwan Kamil: Bank BJB Butuh Sosok Baru
Mereka ialah Eria Desomsoni, Irfandy Gustari, Anwar Harsono, Fahmi Radio, Masa Pakalis Lingga, Rio Lanisier, Hanawijaya, Taufik Hakim, Tedi Setiawan, Yusuf Saadudin dan Direktur PLT BJB Agus Maulana.
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR) sendiri akan melakukan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tahunan untuk menetapkan calon Direktur Utama (Dirut) dan direksi baru. Rencananya RUPS tahunan itu akan dilakukan pada bulan Maret 2019 nanti.
(Dani Jumadil Akhir)