JAKARTA – PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp9,1 triliun pada 2018 atau meningkat sebesar 30,1% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Kinerja itu ditopang penjualan aset kategori Spreads yang membukukan keuntungan bersih setelah pajak sebesar Rp2,1 triliun.
Direktur UNVR Sancoyo Antarikso mengatakan, tanpa memasukkan penjualan dari kategori Spreads, penjualan bersih perseroan sebesar Rp41,8 triliun atau tumbuh 2,4% pada tahun 2018, ditunjang membaiknya kinerja pada semester II-2018, di mana laju pertumbuhan penjualan sebesar 5,1%. ”Tahun 2018 lalu, kami mampu mempertahankan pertumbuhan yang positif. Hal ini didorong oleh berbagai upaya transformasi yang dilakukan secara berkesinambungan, baik melalui inovasi yang diluncurkan, maupun melalui upaya digitalisasi dalam beberapa aspek operasional bisnis yang kami miliki,” ujarnya dilansir dari Harian Neraca, Senin (4/2/2019).
Baca Juga: "Kalah Telak", Bos Unilever Lengser Setelah Menjabat 10 Tahun
Dalam hal inovasi, perseroan tahun lalu memasuki kategori bisnis baru melalui peluncuran saus sambal Jawara. Perseroan juga meluncurkan brand baru pada kategori Skin Cleansing yaitu sabun Korea Glow, dan meluncurkan beberapa produk dalam format baru seperti Pond’s Facial Masks, Pond’s BB Powder dan Pond’s Micellar Water.
Dalam hal operasional bisnis, perseroan melakukan digitalisasi pada sistem distribusi Perseroan yang dinamakan Digital Logistic. Upaya ini mampu membuat Perseroan meningkatkan service level-nya dan dapat melakukan optimalisasi biaya. Perseroan juga menggunakan analisa big data sehingga mampu membuat konten komunikasi yang efektif dan dapat melakukan pemasaran yang tepat sasaran.