Darmin menambahkan, dengan adanya penelitian ini diharapkan bisa melawan kampanye hitam terhadap produk sawit Indonesia di mata dunia. Sehingga produk sawit bisa kembali diterima oleh pasar dunia.
"Dewasa ini ada upaya untuk melakukan kampanye tidak benar terhadap sawit di Indonesia, padahal, kami lihat di sini bahwa kelapa sawit sangat berkaitan dengan kehidupan orang banyak," jelasnya.
Ketua Satuan Tugas (Satgas) Kelapa Sawit The Internasional Union for Consercation of Nature (IUCN) Erik Meijaard menjamin hal tersebut. Menurutnya, lahan sawit jauh lebih efisien sembilan kali lipat dibandingkan minyak nabati lainnya.
"Kita melihatnya global demand untuk vegetable oil megaton di 2015 jadi kita butuh dua kali lipat oil untuk memenuhi kebutuhan itu. Lalu bagaimana kita membutuhkan hal itu sementara lapangan tanamannya minim," jelasnya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)