Lalu opsi kedua adalah kemungkinan untuk penurunan pajak badan. Dan opsi terakhir adalah subsidi cash, maksudnya adalah jika tarif seharusnya Rp1.500 per kilometer diturunkan menjadi Rp800 per kilometer dengan selisihnya akan disubsidi dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
"Namun demikian dengan berbagi faktor tadi sedang ditindak lanjuti oleh tim kecilnya, BPJT dan Asosiasi Tol Indonesia (ATI) untuk merumuskan berapa kalau memang bisa memenuhi aspirasi itu dengan catatan catatan itu berapa kira-kira yang bisa diturunkan," katanya.
Selain itu, muncul juga opsi lainya yakni pemberian subsidi silang. Maksud dari subsidi silang ini sendiri adalah beberapa ruas tol yang memiliki tarif tinggi seperti Tol Batang-Semarang nantinya akan diturunkan, sedangkan tarif tol yang murah akan dinaikan.
"Itu salah satu opsi, tapi kami harus lihat reaksi masyarakat," ucapnya.
Baca Juga: Tarif Tol Trans Jawa Bisa Turun, Ini Pertimbangan Menteri PUPR