Pemerintah Buka-bukaan Harus Impor 280.000 Ton Jagung

Giri Hartomo, Jurnalis
Kamis 14 Februari 2019 16:09 WIB
Foto: Dok. Kementan
Share :

Oleh karenanya lanjut Musdhalifah, pemerintah akan memperbaiki hal tersebut agar pada tahun ini kejadian tersebut tidak terulang kembali. Salah satu yang akan dilakukan adalah dengan memeprbaiki data dan sistem informasi tanaman jagung.

"Sebetulnya di 2017 gejolaknya tidak terlalu banyak. Ini terjadi di 2018 karena mungkin akses data kita kurang sinkron antara produksi dan kebutuhan pada saat paceklik. Kita perlu mengukur produsen dan konsumen jagung ini dengan lebih detail," katanya.

Data dan informasi tersebut nantinya akan mencantumkan data produksi dan konsumsi secara lebih detail. Tak hanya itu, nantinya data tersebut juga akan menghadirkan informasi detail mengenai distribusinya.

"Kalau kita lihat, di Jawa masih banyak yang belum mendapat jagung, tapi di Sumatra Utara sekarang panen raya besar. Ke mana jagung itu pergi? Mungkin memang industri kita menyerap besar sekali dan ini perlu kita antisipasi lebih baik lagi ke depan," kata Musdhalifah.

 Baca Juga: Bahaya Impor Jagung Tanpa Kuota

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya