Singapura Cetak Rekor Devisa dari Belanja Turis Indonesia

, Jurnalis
Kamis 14 Februari 2019 20:06 WIB
Foto: Ikon Singapura
Share :

JAKARTA - Kunjungan wisatawan dan belanja turis dari Indonesia telah mendorong pertumbuhan ekonomi sektor pariwisata Singapura hingga mencapai rekor baru dalam penerimaan devisa negara itu selama tiga tahun berturut-turut.

Chief Executive Singapore Tourism Board (STB) Keith Tan mengatakan Indonesia tetap menjadi pasar pariwisata terbesar kedua bagi Singapura.

"Dari Januari sampai September 2018, devisa pariwisata dari wisatawan Indonesia tumbuh 8 persen dan melampaui pertumbuhan jumlah kunjungan wisatawan Indonesia yang mencapai 2 persen," katanya, dikutip dari Antaranews, Jakarta, Kamis (14/2/2019).

Hal ini membuat posisi Indonesia tetap bertahan sebagai penyumbang devisa pariwisata terbesar kedua bagi negara itu setelah China.

Baca Juga: Biaya Bagasi dan Mahalnya Tiket Pesawat Menurunkan Jumlah Wisatawan

Di antara lebih dari 3 juta wisatawan Indonesia yang datang ke Singapura, jumlah kunjungan wisatawan yang berasal dari kota-kota di luar Jakarta mengalami pertumbuhan lebih pesat dibandingkan yang dari Jakarta.

"Tren seperti ini sesuai dengan pertumbuhan kelas menengah serta kenaikan jumlah perjalanan ke luar negeri dari seluruh wilayah Indonesia," katanya.

Tercatat industri pariwisata Singapura kembali mengalami pencapaian yang tinggi pada 2018 dengan terciptanya rekor baru dalam jumlah devisa pariwisata maupun kunjungan wisatawan selama tiga tahun berturut-turut. Kinerja positif terjadi pada sektor utama industri pariwisata yaitu BTMICE, perhotelan, dan kapal pesiar.

"Devisa pariwisata Singapura tumbuh 1,0% menjadi USD27,1 miliar, terutama berkat pertumbuhan kunjungan wisatawan dari hampir seluruh 15 negara utama penyumbang wisatawan ke Singapura dan juga belanja yang lebih tinggi oleh wisatawan dari lima pasar utama penyumbang devisa pariwisata," katanya.

Rekor pertumbuhan jumlah wisatawan dari delapan negara mendorong kenaikan jumlah kunjungan wisatawan sebesar 6,2% menjadi 18,5 juta.

"Kami sangat senang bahwa sektor pariwisata Singapura berkinerja baik meskipun ada sejumlah ketidakpastian ekonomi. Kami beruntung berkat dampak positif dari sejumlah faktor, seperti masih kuatnya kebutuhan perjalanan Asia Pasifik, meningkatnya konektivitas penerbangan ke Singapura, dan digelarnya berbagai ajang penting. Ikut menggembirakan kami juga, bahwa upaya pemasaran dan kolaborasi dengan mitra industri akhirnya membuahkan hasil," katanya.

Baca Juga: Kunjungan Wisman Meleset dari Target, BPS: Karena Bencana Alam

Dia menegaskan, pasar Indonesia masih tetap kuat selama 2018 di tengah nilai tukar rupiah yang sempat bergejolak.

"Meskipun mata uang rupiah melemah, namun kami senang dengan masih tumbuhnya belanja wisatawan Indonesia. Ini sesuai dengan strategi kami dalam mengejar Pariwisata Berkualitas dan menegaskan kembali tentang masih kuatnya daya tarik Singapura sebagai salah satu tujuan utama perjalanan luar negeri bagi warga Indonesia," katanya.

Negara itu fokus dalam mendorong pertumbuhan wisatawan dari luar Jakarta yang ternyata juga menunjukkan hasil. "Terutama dengan keputusan untuk membuka kantor regional STB kedua di Surabaya pada Oktober 2017,” kata Raymond Lim, Direktur Area STB untuk Indonesia.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya