"Jadi penurunan ekspor, lebih karena penurunan ekspor migas. Sedangkan non migas masih alami kenaikan," katanya.
Secara rinci, komoditas non migas yang mengalami kenaikan ekspor tertinggi yakni bijih, kerak, dan abu logam sebesar USD80,3 juta, bahan kimia organik USD74,8 juta, besi dan baja USD51,3 juta, kendaraan dan bagiannya USD46,8 juta, dan alas kaki USD42,1 juta.
Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan ekspor terendah yakni nikel sebesar USD26,7 juta, bahan bakar mineral USD34,4 juta, berbagai produk kimia USD36,8 juta, mesin/peralatan listrik USD94,7 juta, dan mesin-mesin/pesawat mekanik USD127,1 juta.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)