Mengenai target 35.000 Megawatt, Presiden menyampaikan akan disesuaikan dengan permintaan pasar. “Saya kira ini yang operasional sudah, yang sedang dalam tahapan konstruksi juga ada, yang dalam tahapan PTA juga ada. Saya kira semuanya berjalanlah. Tapi dikendalikan ya. Karena kalau pasokannya juga terlalu banyak, bebannya ada di PLN, harus membayar,” ujarnya.
Mengenai tanah untuk rakyat, Presiden menyampaikan bahwa sampai saat ini tanah yang diberikan, konsesi yang diberikan kepada rakyat telah mencapai 2,6 juta. Ini akan diteruskan konsesi yang untuk hak adat, masyarakat ulayat.
“Semua terus, untuk masyarakat-masyarakat petani, nelayan, akan terus kita berikan. Kan sudah saya sampaikan, petani/nelayan ada yang satu hektare, ada yang dua hektare, ada yang tiga hektare. Masyarakat adat, masyarakat ulayat ada yang 800 hektare, ada yang 400 hektare, ada yang 1.600 hektare, macam-macam. Ini akan diteruskan,” ujarnya.
Sementara itu, mengenai Kartu Kuliah, Presiden menjelaskan bahwa Kartu Kuliah ini merupakan perluasan dari Kartu Indonesia Pintar (KIP) yang diperuntukkan bagi SD, SMP, dan SMA/SMK. Tujuan kartu tersebut, lanjut Presiden, agar anak-anak dari keluarga prasejahtera yang tidak mampu juga bisa kuliah.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)