WASHINGTON – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menunda kenaikan tarif AS untuk produk-produk China karena perundingan dagang dianggap produktif.
Trump dan Presiden China Xi Jinping juga akan bertemu untuk menandatangani kesepakatan jika kemajuan dalam perundingan itu berlanjut. Pengumuman Trump itu merupakan tanda paling jelas bahwa China dan AS akan segera membuat kesepakatan mengakhiri perang dagang yang berlangsung beberapa bulan hingga melemahkan pertumbuhan ekonomi global dan mengacaukan pasar.
Trump berencana menaikkan tarif hingga 25% dari 10% pada produk impor China ke AS senilai USD200 miliar jika kesepakatan tak bisa tercapai pada Jumat (1/3). Setelah sepekan perundingan yang diperpanjang hingga akhir pekan, Trump menyatakan tarif tidak akan dinaikkan sekarang.
Baca Juga: Wall Street Menguat Usai Presiden Trump Tunda Kenaikan Tarif Barang China
Dalam tweet, Trump menyatakan kemajuan telah dibuat dalam berbagai bidang, seperti proteksi hak kekayaan intelektual, transfer teknologi, pertanian, jasa, dan mata uang.
“Sebagai hasilnya, saya akan menunda kenaikan tarif oleh AS yang dijadwalkan pada 1 Maret. Mengasumsikan kedua pihak membuat kemajuan lagi, kami akan merencanakan konferensi tingkat tinggi (KTT) dengan Presiden Xi dan saya sendiri, di Mara Lago, untuk menyimpulkan kesepakatan. Akhir pekan yang sangat bagus untuk AS dan China!” tweet Trump.
Mara Lago merupakan properti presiden di Florida tempat kedua pemimpin itu pernah bertemu. Trump tidak menetapkan batas waktu baru bagi perundingan itu untuk disimpulkan, tapi dia menjelaskan pada para gubernur negara bagian AS yang berkumpul di Gedung Putih bahwa akan ada berita sangat besar dalam satu atau dua pekan mendatang jika negosiasi berjalan baik.
Baca Juga: Dolar AS Lesu, Ini Penyebabnya
Gedung Putih tidak menyebutkan rincian tentang kemajuan yang dibuat. Menteri Luar Negeri (Menlu) China sekaligus Penasihat Negara Wang Yi menjelaskan, dalam forum di Beijing bahwa perundingan mengalami kemajuan penting sehingga ada harapan positif untuk stabilitas hubungan bilateral dan pembangunan ekonomi global. Kantor berita Xinhua melaporkan dalam komentarnya bahwa tujuan kesepakatan semakin mendekat untuk segera tercapai. Meski demikian, negosiasi akan semakin sulit saat mendekati tahap akhir.
“Munculnya ketidakpastian baru tak bisa ditepis dan friksi dagang AS-China yang sulit dan rumit dalam jangka panjang harus diakui secara jelas,” kata laporan Xinhua.