Untuk target penjualan, manajemen IMAS menargetkan dapat menjual lebih dari 4.000 unit tahun ini, dibanding sekitar 2.270 unit pada 2018.Selain Livina, dari sisi dealer penjualan perusahaan juga berharap dari dukungan penjualan kendaraan komersial, terutama dari Hino, yang mana IMAS menargetkan dapat membukukan pertumbuhan volume penjualan 10%-15% pada 2019.
PT Bahana Sekuritas dalam risetnya yang ditulis Anthony Yunus dan Raden Rami Ramdana menyatakan, Indomobil Sukse Internasional memiliki tiga rencana strategis untuk membalik kinerja menjadi positif.Salah satu langkahnya adalah perbaikan keuntungan dealer yang akan didorong oleh kenaikan volume dan margin dealer yang lebih baik karena adanya peluncuran Nissan New Grand Livina.
Strategi lainnya adalah potensi melonjaknya laba anak usaha yaitu PT Indomobil Multi Jasa Tbk (IMJS), yang 92% sahamnya dimiliki IMAS) yang diprediksi naik menjadi sekitar Rp400 miliar pada 2019 dari Rp250 miliar tahun lalu karena peningkatan armada truk yang disewakan.Jumlah armada truk IMJS dinyatakan naik lebih dari dua kali lipat menjadi 7.000 unit pada akhir 2019.
Faktor terakhir berasal dari bisnis distribusi BBM, yang saat ini sudah memiliki 20 stasiun pengisian BBM umum (SPBU) bermerek 'Mobil'. IMAS menargetkan dapat membuka 1.000 SPBU baru pada akhir tahun ini, dengan bekerja sama dengan ExxonMobil.Selain itu, perseroan juga berharap dapat mengantongi keuntungan sekitar Rp900 miliar dari penjualan sahamnya di PT Multistrada Arah Sarana Tbk (MASA) tahun ini.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)