Tiga langkah tersebut merupakan prosedur sederhana yang bisa dilakukan masyarakat bila suatu hari mendapatkan kebocoran gas di rumah. "Mungkin ada prosedur-prosedur standar, tapi ini yang sederhana. Intinya, jangan sampai gas tertutup di sebuah ruangan, sebisa mungkin dilepas kalau ada bah dan kejar dimana sumbernya," kata Arcandra.
Arcandra pun meminta kepada pihak Pertamina maupun PGN menyosialisasikan keselamatan penggunaan jargas secara masif supaya masyarakat tetap menjaga awareness-nya. "Mohon kiranya Pertamina maupun PGN masalah safety ini ditingkatkan," harapnya.
Asal tahu saja, pembangunan sambungan jaringan gas rumah tangga (jargas) di Indonesia semakin meningkat dari tahun ke tahun. Bahkan pada tahun 2018 saja sudah terbangun 90.250 Sambungan Rumah (SR) jargas dengan rincian 89.727 SR menggunakan biaya APBN dan 523 SR Non-APBN.
Artinya, pertumbuhan pengguna jargas pun meningkat mengingat semakin banyak pula rumah warga yang sudah tersambung aliran gas. Dalam empat tahun terakhir saja sudah ada lebih dari 450 ribu SR jargas yang dibangun di kota/kabupaten di seluruh Indonesia.
Salah satu kelebihan jargas tak lain karena lebih ekonomis, praktis, bersih dan aman dibandingkan penggunaan tabung LPG 3 Kg. Sisi keamanan inilah jadi kesadaran penting bagi warga yang mengubah kebiasaan beralih dari penggunaan elpiji ke jargas.
(Rani Hardjanti)