“BI menilai cadev tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan,” ungkap Iwan. Ke depan, BI memandang cadev tetap memadai didukung keyakinan terhadap stabilitas dan prospek perekonomian domestik yang tetap baik serta kinerja ekspor tetap positif. Sebelumnya diberitakan kucuran dana asing yang masuk ke Indonesia hingga bulan ketiga tahun 2019 tercatat mencapai sekitar Rp59,9 triliun. BI memantau mayoritas da na asing masuk melalui Surat Berharga Negara (SBN) dan ada juga di saham.
“Jumlah year to date modal asing capai Rp59,9 triliun dan ini lebih besar dibandingkan tahun lalu. Ditambah saat itu modal asingnya keluar,” ujar Gubernur BI Perry Warjiyo. Diterangkannya, pada periode sama tahun lalu, yakni dari Januari hingga 6 Maret, itu terjadi aliran dana keluar atau outflow sebesar Rp9,9 triliun. Akan tetapi, Perry mengatakan pada tahun ini sekarang inflow. Rinciannya dana yang masuk ke SBN sebesar Rp50,2 triliun dan saham serta pasar modal sebesar Rp10,5 triliun. Hal ini membawa pengaruh positif pada kondisi ketahanan ekonomi Indonesia yakni menambah cadangan devisa (cadev).
Menurut Perry, kenaikan cadev yang tinggi menjadi USD123,3 miliar menjadi kabar baik bisa digunakan untuk membayar utang luar negeri, pembayaran impor, atau bahkan lakukan stabilisasi nilai tukar rupiah.
(Kunthi Fahmar Sandy)
(Kurniasih Miftakhul Jannah)