"Pengemudi-pengemudi kendaraan seperti truk dan mobil itu sudah terbiasa dengan menggunakan gadget saat berkendara. Jadi anak-anak membuat karya deteksi sinyal, sehingga sinyal yang masuk bisa di deteksi kendaraan dengan memberikan efek pada mesin, seperti mesin jadi lambat atau katup bensin jadi menutup. Ini untuk keamanan," paparnya.
Baca Juga: Industri 4.0 Identik dengan Robot, Wali Kota Makassar: Tetap Butuh Sentuhan Manusia
Selain itu, kehadiran kereta tanpa awak atau skytrain di Bandara Soekarno-Hatta juga dinilai sebagai bentuk mempemudah pekerjaan manusia, sebab mempercepat pergerakkan manusia di bandara.
"Bahkan kita juga sudah punya aplikasi di mana pramugari itu bisa dapat lisensi melalui gadgetnya. Mengurus secara online, ini sudah berjalan. Jadi hal ini untuk mengurangi terjadi kecurangan-kecurangan saat pemberian lisensi oleh oknum-oknum," jelasnya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)