Naiknya tingkat upah tersebut membuat belanja perusahaan semakin tinggi yang berdampak pada naiknya harga barang hasil produksi. Akhirnya berimbas pada naiknya inflasi di AS. “Karena itulah The Fed naikkan suku bunga 4 kali masing-masing 25 bps (di sepanjang 2018)," katanya.
Keputusan The Fed itu pun berdampak baik bagi AS yang kini inflasinya melambat. Hal itu yang membuat Gubernur Bank Sentral AS Jerome Powell pada akhir tahun lalu menyatakan pihaknya akan lebih bersabar untuk mengeluarkan kebijakan normalisasi moneter.
Baca Juga: Gubernur BI: Suku Bunga Acuan Hampir Capai Puncaknya
Pasar memproyeksikan The Fed akan menaikkan suku bunganya hanya 1 kali tahun ini. Kondisi ini pada akhirnya membuat investor global kembali membawa protofolio investasinya ke Indonesia yang berimbas pada penguatan Rupiah.
“Bisa dilihat dalam waktu satu bulan, Rupiah menguat dari Rp15.250 per USD ke sekitar Rp14.000-an per USD atau bahkan sempat ke Rp13.900 per USD. Maka pesan yang didapat adalah penguatan Rupiah akan terjadi pada tahun ini karena kemungkinan The Fed cuma naikkan satu kali atau bahkan akan menghentikan kenaikkan tahun ini,” katanya.
(Dani Jumadil Akhir)