Program santripreneur oleh Ditjen IKMA ini telah membina sebanyak 22 pondok pesantren dengan lebih dari 3000 santri telah diberikan pelatihan produksi, serta motivasi kewirausahaan.
"Cakupan ruang lingkup pembinaan kami diantaranya pelatihan produksi dan bantuan mesinb atau peralatan di bidang olahan pangan dan minuman (roti dan kopi), perbengkelan roda dua, kerajinan boneka dan kain perca, konveksi busana muslim dan seragam, daur ulang sampah dan produksi pupuk organik cair," imbuhnya.
Sementara itu, Pimpinan Ponpes Ilmu Al Qur'an KH. Masyhuri mengemukakan, bantuan satu mesin dan peralatan dari Kemenperin akan dimanfaatkan untuk menambah kapasitas produksi roti di Ponpes.
"Produksi roti dari alat-alat bantuan Bogasari selama ini kapasitasnya 5 kilogram hanya untuk memenuhi lingkungan Ponpes saja. Mungkin kedepan bisa sampai 30 sampai 50 kilogram dan roti dengan merek Rotina akan dikembangkan untuk menyuplai Ponpes lain," ujar Masyhuri.
(Rani Hardjanti)