JAKARTA - Bubur ayam salah satu menu makanan yang banyak disukai oleh masyarakat Indonesia karena rasanya yang lezat, aromanya yang harum, dank has. Dengan kondisi yang masih hangat, bubur mampu membuat suasana pagi yang biasanya dingin menjadi hangat, sehingga semangat pagi pun muncul bagi yang memakannya.
Terlebih bagi orang yang sedang sakit, makanan ini cocok sekali bagi Anda yang dianjurkan untuk makan bubur ayam. Selain makanannya yang halus dan lembut, bubur ayam juga memiliki nilai gizi yang tinggi.
Untuk menjalankan usaha ini, Anda harus perhatikan biaya dan labanya. Berikut simulasi usaha bubur ayam yang dilansir dari buku Jadi Jutawan Dari Bisnis Gerobak karya Putri Sawwal dan Agus Nur Cahyo yang dikutip Okezone, Jakarta, Senin (18/3/2019).
Baca Juga: Bisnis Kuliner tapi Ingin Beda? Yuk Coba Usaha Rujak Es Krim
1. Anda harus mencari dan memiliki resep bubur ayam yang sedap. Ini adalah kunci pertama yang bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi pembeli. Rasa berkaitan dengan selera dan kesukaan pembeli.
2. Memilih tempat usaha yang strategis. Tentukan jenis tempat usaha Anda, apakah mau berkeliling atu menetap secara permanen di satu tempat. Sebaiknya lokasi tempat berjualan jangan di dekat selokan air atau sampah umum karena dapat mematikan selera makan pembeli.
3. Miliki peralatan yang diperlukan untuk menjual bubur ayam. Jika Anda berjualan dengan tempat yang menetap (di kios), gerobak tanpa roda mungkin sudah cukup. Tetapi jika ingin berkeliling, tentu gerobak beroda merupakan sebuah keharusan.
4. Anda harus belajar bagaimana memasak bubur ayam yang sesuai dengan selera kebanyakan orang. Jangan hanya menuruti lidah sendiri karena bisa jadi, menurut lidah Anda itu baik, tetapi bagi kebanyakan orang belum tentu demikian.
5. Selain menu utama, sediakanlah menu tambahan dalam hidangannya, seperti kerupuk, sate jeroan, teh, dan sebagainya.