Hilirisasi Industri Digencarkan karena Dampaknya Berantai

, Jurnalis
Senin 18 Maret 2019 12:39 WIB
Menperin Kunjungi Stadler Rail Group (Foto: Kemenperin)
Share :

Bahkan, pertumbuhan ekonomi global dan negara-negara industri tidak ada lagi yang dua digit. Menurut data Bank Indonesia (2019), pertumbuhan China turun dari 6,9% (2015) menjadi 6,5% (2018: kuartal IV), Korea Selatan turun dari 2,8% (2015) menjadi 2% (2018: kuartal IV), dan India turun dari 7,4% (2015) menjadi 6,7% (2018).

“Kita patut bersyukur, di tengah tekanan angin global, ekonomi kita tumbuh dari 5,07% di tahun 2017 menjadi 5,17% pada 2018. Sektor industri manufaktur konsisten menjadi tulang punggung bagi pertumbuhan ekonomi nasional tersebut,” ungkap Menperin.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, industri pengolahan memberikan kontribusi terbesar terhadap struktur produk domestik bruto (PDB) nasional hingga 19,86% sepanjang tahun 2018. Dalam hal ini, Kemenperin tengah menggenjot kinerja dan investasi industri manufaktur yang berorientasi ekspor dan substitusi impor.

“Upaya tersebut akan memperkuat struktur sektor manufaktur dan perekonomian kita. Ini tentunya akan mendongkrak daya saing Indonesia,” tegasnya.

Kemenperin mencatat, investasi di sektor industri manufaktur terus tumbuh signifikan. Pada tahun 2014, penanaman modal masuk sebesar Rp195,74 triliun, kemudian naik mencapai Rp222,3 triliun di 2018.

“Peningkatan investasi ini turut mendongkrak penyerapan tenaga kerja hingga 18,25 juta orang di 2018. Jumlah tersebut berkontribusi sebesar 14,72% terhadap total tenaga kerja nasional,” ungkap Menperin.

(Feby Novalius)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya