Dijegal Uni Eropa, Menko Darmin: Sawit Turunkan Kemiskinan!

Giri Hartomo, Jurnalis
Rabu 20 Maret 2019 16:35 WIB
Foto: Giri Hartomo
Share :

JAKARTA - Pemerintah Indonesia menolak rencana Uni Eropa yang melarang produk minyak sawit Indonesia. Seperti diketahui, parlemen Uni Eropa sendiri sedang merancang aturan penghapusan secara bertahap bahan bakar nabati berbasis minyak sawit mentah hingga 2030.

Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, produk sawit tidak seburuk yang difikirkan oleh parlemen Uni Eropa. Karena berdasarkan kajian apapun, produk minyak sawit pasti lebih baik dibandingkan produk minyak nabati lainnya.

Lagipula lanjut Darmin minyak sawit banyak manfaatnya bagi Indonesia. Tak hanya menghasilkan devisa tapi juga menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat Indonesia.

"Bagi Indonesia kelapa sawit tanaman nomor satu, komoditi nomor satu. Bukan hanya menghasilkan devisa banyak yang terbanyak tetapi juga mempekerjakan orang banyak sekali," ujarnya dalam konferensi pers di Kantor Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Rabu (20/3/2019).

 Baca Juga: Menko Darmin: Uni Eropa Diskriminasi Sawit Indonesia

Menurut Darmin, ada sekitar 7,5 juta orang yang bekerja di sektor minyak sawit. Sedangkan 2,6 juta pekerja merupakan petani dan perkebunan rakyat.

"Kalau ingin tahu, ada 7,5 juta pekerja di sektor palm oil. 2,6 juta pekerja petani dan perkebunan rakyat. 12 juta pekerja tidak langsung. 4,3 juta petani," katanya.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya